INFO MURAH
"Pantun"
Assalamu'alaikum w. w.,
Kali ini kang asef mau kasih materi tentang "Pantun" Sapa tau bermanfaat, ini materi bahasa indonesia kelas XI looo, lumayan buat pengetahuan / mengingat ulang ;)
Pengertian Pantun
Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah
mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang
lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab atau
aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga
ada dalam bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran
dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak
berhubungan secara langsung dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah
bagian isi yang merupakan tujuan dari puisi tersebut.
Ciri - ciri pantun
- Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b,
a-a-b-b, a-b-b-a
- Terdiri 4 baris dalam 1 bait
- Baris pertama & kedua
merupakan sampiran
- Baris ketiga & keempat
merupakan isi
- 1 baris terdiri dari 8-12 suku
kata
Contoh pantun berima a-b-a-b
Kalau ada
jarum yang patah
Jangan
masukkan dalam peti
Kalau ada
kata-kataku yang salah
jangan
masukkan dalam hati
Contoh pantun berima a-a-b-b
Kura-kura
dalam perahu
Pura-pura
tidak tahu
Sudah gaharu
cendana pula
Sudah tahu bertanya
pula
Jenis-jenis Pantun
Dilihat Dari Bentuknya
Contoh :
Malam hari main kulintang
Ditemani sobat tersayang
Bagaimana hati tidak bimbang
Kepala botak minta dikepang
- Pantun Seloka (pantun berkait)
Seloka ialah pantun berkait yang
tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas
beberapa bait.
Ciri-ciri seloka :
- Baris kedua dan keempat pada
bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua.
- Baris kedua dan keempat pada
bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait ketiga.
- Dan seterusnya.
Contoh :
Bait I
Taman melati di rumah-rumah (baris
I)
Ubur-ubur sampingan dua (baris II)
Kalau mati kita bersama (baris
III)
Satu kubur kita berdua (baris IV)
Bait II
Ubur-ubur sampingan dua (baris I)
Taman melati bersusun tangkai (baris
II)
Satu kubur kita berdua (baris III)
Kalau boleh bersusun bangkai (baris
IV)
Talibun adalah pantun yang jumlah
barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus genap tiap
barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Dengan catatan :
JIka satu bait berisi 6 baris, maka
3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi
a-b-c-a-b-c.
Jika satu bait berisi 8 baris, maka
4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi
a-b-c-d-a-b-c-d.
Contoh pantun seloka 6 baris:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu
Ciri-cirinya :
1. Setiap bait terdiri dua baris.
2. Baris pertama merupakan sampiran,
baris kedua merupakan isi.
3. Bersajak a-a.
4. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku
kata.
Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
Dilihat Dari Isinya
- Pantun Anak-anak Yaitu pantun yang berisi ungkapan kegembiraan
maupun kesedihan yg dirasakan anak.
Contoh :
Elok Rupa kembang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
- Pantun Orang Muda / Remaja
Contoh:
Naik Motor merknya Honda
Pergi sebentar kerumah Hanapi
Bila cinta mekar di dada
Siang terkenang malam termimpi
Contoh:
Supaya tangan tidak terluka
Jangan dikepit hulunya kapak
Supaya Tuhan tidak murka
Jangan sakiti Ibu dan Bapak
Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk
menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling
menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa
tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin
riang.
Contoh:
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan sepat nyangkut dijaring
Perut sakit menahan tawa
Melihat gigi loncat ke piring
Contoh:
Tuan puteri belajar menari
Diajari oleh pak Harun
Kalau tuan bijak bestari
Apa yang naik tapi tak bisa turun
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya
Pantun
kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa
·
Pantun Kias
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Parang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi
Peran pantun
Sebagai alat
pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih
seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang
berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang
lain.
Secara
sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di
kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun
menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata.
Namun,
secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.
Cara mengevaluasi pantun
1. memperhatikan rima atau
sajaknya. pantun bersajak abab (pentun sejati), aa( karmina), abcd( talibun)
2. pemilihan kata
3. jumlah suku katanya
4. pesan moral yang ingin disampaikan
Ya itulah sedikit tentang materi "Pantun" yang bisa kang asef kasih, buat lebih jelasnya bisa komen. Kami siap membantu.
Salam Nyamsul Goreng!!!
Wassalamu'alaikum w. w..